Anna Mariana Mantu, Hadirkan Konsep Cinta Budaya Tradisi Indonesia
Pesta perkawinanan dirancang khusus oleh Anna Mariana ini menampilkan pertunjukan berbeda dan tak terlupakan. “Intinya, kami tidak ingin orang hanya datang, kemudian salaman makan dan pulang,” ungkap Anna mengurai cerita.
Sementara itu Anna Mariana menyebut, pesta anak lelakinya ini akan terlihat spektakuler, karena ia mendatangkan kereta kencana untuk iring-iringan kirap penganten dari Keraton Solo. “Yang terakhir menggunakan kereta ini adalah keluarga Pak Jokowi saat anaknya Gibran Rakabumi Raka menikah dua tahun di Solo!”
Ati Ganda yang mensupport konsep pesta kreasi Anna Mariana ini menyebut, inti acara adalah ingin memperlihatkan Cinta Budaya Tradisi Indonesia sekaligus dapat menghibur undangan yang sedang antri untuk mendapat giliran bersalaman dengan pengantin. Ide acara ini lahir, karena mengingat tamu undangan berjumlah lebih dari 5000 orang. “Dengan jumlah undangan begini, dipastikan terjadi antrian panjang menuju pelaminan.
Agar para undangan tidak bosan menunggu giliran salaman, kami siapkan serangkaian acara untuk menghibur,” ujar Ati Ganda. Hiburan sendiri bukan hanya terpusat di depan pelaminan yang akan menampilkan penyanyi terkenal seperti Raisa, Hetty Koes Endang, Titi DJ, Iis Soegianto dan lain-lain yang diiringi oleh Audiensi Band. Yang unik, para penyanyi juga pembawa acara (Aliya Rohalidan Alvin Adam) tampil dengan baju dengan sentuhan tenun dan songket rancangaan Anna Mariana. Sebagai perancang, Anna Mariana memang sengaja mengeluarkan rancangan khusus pesta ini. Ia bukan hanya merancang baju penganten pria dan wanita dan kedua orang tua mempelai untuk acara malam resepsi. Tapi juga mempersiapkan busana untuk kegiatan siraman, midodereni dan akad nikah.
“Busana yang digunakan pengantin untuk acara resepsi termasuk belum maksimal saya rasakan, karena terbatasmya waktu. Soalnya di tengah persiapan pengantin, kami juga sibuk mengerjakan kostum untuk acara Abang None Jakarta Selatan 2017, belum lagi saya juga harus mengisi acara sebagai nara sumber dalam acara peringatan Kartini!’ ujar Anna.
Konsep pesta ini terhitung unik. Di luar arena, sebelum memasuki ruang utama para undangan akan langsung melihat tiga booth besar, yang menampilkan kesenian Bali, Jawa dan Betawi. Yang menarik di tiap booth diperlihatkan kesenian yang kuat. Misalnya pada booth Betawi, “Dipamerkan tenun dan songket Betawi karya terbaru saya, berikut kesenian dari Betawi. Kami juga menyiapkan bir pletok dan penganan kecil khas Betawi. Begitu pula dengan booth dari Bali dan Jawa Tengah,” ujar Anna.
Penyanyi Raisa yang mengisi acara kepada wartawan menyebut, “Saya baru pertama kali tampil di acara pesta pernikahan yang penuh seni budaya Indonesia seperti ini! Ya….pasti senang sekali! ”
Menurut pengamatan Ati Ganda, konsep pesta pernikahan seperti ini belum pernah ada sebelumnya. Di mana di sini dipadukan sebuah acara resepsi pernikahan dengan konsep pagelaran tari dan pertunjukan gamelan, fashion show sekaligus pameran hasil tenun karya Anna Mariana.
Ati Ganda menyetujui pendapat Anna yang menyebut event ini sebagai kegiatan spektakuler. “Bayangkan khusus hiburan dari tari dan gamelan akan ada 300 orang. Mereka datang dari tiga kelompok besar. Untuk gamelan dan Tari Bali didatangkan dari kelompok Kompyang Raka, sementara dari Jawa Tengah ada Penari dan Gamelan Jawa dari Wayang Orang Bharata, sedangkan kelompok tari Betawi datang dari saya, bersamaStudio 26 Art Link.”
Di tengah tamu undangan, dipersiapkann acara fashion show yang diperagakan oleh 15 model, (13 wanita, 2 pria). Di antara para model itu terlihat model profesional Chitra danNana Krit yang ikut memeragakan koleksi baju tenun dan songket, Betawi dan juga tenun Babe yang merupakan karya terbaru Anna Mariana. Dan Alvin Adam yang menjadi pemandu acara dan memakai baju Abang Betawi; jas tutup panjang di atas lutut, dengan tambahan selendang tenun Betawi yang dililitkan di pinggang menyebut, “Karya tenun dan songket Anna patut diapresiasi. Saya salut dengan kegigihannya dalam menumbuhkan dan tetap melestarikan aset dan kekayaan budaya bangsa.”
Tidak ada komentar: